Selasa, 22 Januari 2013

Agrowisata



     Saat ini banyak sekali dijumpai tempat wisata dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan, mulai dari wisata alam sampai wisata sejarah. Untuk wisata sejarah memang banyak sekali ragamnya, salah satunya adalah wisata ke Pabrik Gula atau yang biasa disebut Agrowisata karena merupakan pariwisata yang berlokasi dikawasan pertanian. Mungkin agak aneh karena belum akrab ditelinga kita untuk Agrowisata Pabrik Gula ini, tetapi didalamnya menyimpan berbagai benda sejarah yang masih berfungsi untuk proses produksi si kristal putih manis, tentu saja hal ini sayang untuk dilewatkan. Pabrik Gula peninggalan jaman kolonial Belanda ini di Indonesia banyak di jumpai di pulau Jawa, umurnya pun sudah puluhan tahun bahkan beberapa Pabrik Gula umurnya lebih dari satu abad yang merupakan saksi bisu berdirinya Negeri ini. Mesin-mesin dengan tenaga uap yang masih bekerja dan bangunan kuno yang berdiri megah merupakan kesan tersendiri bagi saya.


     Tak hanya wisata pendidikan

     Kegiatan produksi di Pabrik Gula sangat menarik untuk dipelajari, kita dapat mengetahui bagaimana proses pembuataan gula mulai dari tanaman tebu yang siap digiling hingga menjadi gula pasir yang sudah dalam kemasan. Pabrik Gula tak bisa dipisahkan dengan bangunan kuno yang bernilai sejarah tinggi baik bangunan utama pabrik itu sendiri maupun bangunan disekitar pabrik seperti perumahan kuno para staf (loji). Bangunan-bangunan berarsitektur khas ini juga sangat menarik untuk dijadikan objek wisata sejarah.

     Hal yang tak kalah penting untuk dijadikan objek wisata adalah adanya mesin-mesin tua untuk pengolahan gula yang masih berfungsi dan tentu saja armada keretanya (lori). Alat angkutan tebu antik yang dulunya pernah berjaya ini, semakin lama semakin minim pengoperasiannya, apalagi pada Pabrik Gula yang lokasinya berada di kota. Pabrik Gula bisa memenfaatkan kereta lori ini untuk wisata, dengan mengantarkan para wisatawan berkeliling area pabrik dan ke ladang tebu.Hal ini menjadi daya tarik yang kuat bagi wisatawan domestik, ataupun mancanegara, apalagi bagi para penggemar kereta api.



     Wisata bangunan kuno

     Berikut beberapa foto saya tentang bangunan kuno di area Pabrik Gula;

      Foto ini adalah rumah staf Pabrik Gula Semboro, Jember. Terlihat sekali gaya arsitektur kunonya, memang untuk perumahan lawas pasti ada beberapa bagian yang pernah direnovasi, tetapi hal ini tidak mengurangi nilai sejarahnya.


     Wisata loko antik

     Selain bangunan kuno, yang paling menarik adalah mesin-mesin kuno yang masih berfungsi. Mulai dari mesin penggilingan sampai armada kereta pengangkut tebu (lori). Bahkan ada beberapa pabrik gula yang masih mengoperasikan lokomotif uap untuk berdinas reguler, baik hanya di area pabrik maupun dinas keluar untuk mengambil tebu di kebun.


     Akan saya ulas sedikit perjalanan saat saya berkunjung ke beberapa Pabrik Gula di Jawa Timur;

     Saat berkunjung ke Pabrik Gula Semboro, Jember, bertepatan dengan kunjungan wisatawan asing.
Kunjungan kami jadi lebih meriah karena banyaknya para wisatawan. Memasuki area pabrik, kami disambut dengan lokomotif uap yang siap mengantarkan kami berkeliling menikmati indahnya suasana Pabrik Gula.

lainnya..http://ahmadarif1529.blogspot.com/2013/01/pabrik-gula-semboro.html

      Kunjungan saya berikutnya adalah di Pabrik Gula Olean, Situbondo. Disini masih menggunakan lokomotif uap untuk berdinas reguler ke kebun tebu, tentu saja ini berita yang sangat menarik.


     Kunjungan lainnya adalah saat saya dan salah seorang teman penggemar kereta tebu memutuskan untuk pergi ke barat Jawa Timur, yaitu ke Pabrik Gula Merican, Kediri. Kami cukup gembira karena disini masih menggunakan lokomotif uap walaupun hanya berdinas di area pabrik saja.


     Menyimak dari hal yang saya sampaikan diatas, ini bisa menjadi peluang yang baik bagi banyak Pabrik Gula, dimana di setiap pabrik gula pasti memiliki mesin kuno yang masih dioperasikan, bangunan tua yang masih berdiri megah dengan arsitektur khasnya, dan bisa memanfaatkan armada lori dan lokomotifnya, ini merupakan hal yang memikat bagi wisatawan lokal maupun turis mancanegara untuk datang berkunjung ke Pabrik Gula.



~ Lihat juga..
   Yuk.. berwisata loko antik Pabrik Gula!


     Salam.. .
    

Bangunan Kuno


     Foto ini adalah puing-puing bekas Pabrik Gula Gunung Sari yang ada di Jember. Meskipun kini hanya menyisakan puing-puing saja, tetapi bangunan ini patut untuk dilestarikan karena ini adalah peninggalan sejarah dimana disini dulu pernah berdiri Pabrik Gula yang menjadi sumber ekonomi masyarakat setempat.

        Bangunan yang berdiri megah ini adalah rumah Administratur Pabrik Gula Kebon Agung, Malang. Terlihat masih asri dengan taman yang luas di bagian depan. Desain bangunannya masih terasa kental sekali dengan model kuno bangunan Belanda.

Pabrik Gula Semboro


     Dengan menaiki lokomotif dan lori, kita bisa melihat proses pengangkutan tebu dari emplasemen ke tempat penggilingan, kitapun bisa berjalan-jalan melihat proses pembuatan gula dari penggilingan tebu sampai gula pasir sudah siap dalam kemasan. Yang paling menarik menurut saya adalah saat menaiki lori yang ditarik oleh lokomotif uap kuno.

      Kereta antik ini akan membawa kita berkeliling di area Pabrik Gula, hingga ke ladang tebu. Disini kita akan dimanjakan dengan segarnya udara persawahan dan mata bebas memandang keindahan yang terhampar, hal yang tidak bisa ditemui di kota-kota besar.

       Pada waktu-waktu tertentu kereta akan berhenti, memberi kesempatan pada para wisatawan untuk mengabadikan momen itu. Kereta uap kuno dengan latar belakang pemandangan yang indah, kesempatan ini tidak akan saya lewatkan.

      Lokomotif uap kuno yang masih sanggup mengantar kami menjelajah kebun tebu, merupakan daya tarik yang kuat bagi saya dan para wisatawan lainnya.

Pabrik Gula Olean


     Disini kita akan melihat sibuknya aktifitas beberapa lokomotif uap di dalam emplasemen dan kita dapat mengikuti perjalanan loko uap ke ladang tebu, seperti bernostalgia mengenang kejayaan lokomotif uap bertahun-tahun lalu, dimana masih banyak Pabrik Gula mengoperasikan lokomotif uapnya untuk berdinas ke ladang.

      Setelah keluar pabrik, pemandangan indah area persawahan menyambut. Terlihat kerbau sedang menarik lori berisi rel portable. Pemandangan ini tidak akan bisa dijumpai di Pabrik Gula yang berada di kota besar.

      Kepulan asap serta nyaringnya suling lokomotif uap mengiringi perjalanan. Seolah-olah memberi tahu kepada kita bahwa lokomotif uap kuno ini masih sanggup untuk menjalankan tugasnya di usia yang telah renta kini.

Pabrik Gula Merican


     Sama halnya dengan Pabrik Gula Olean, disini juga masih mengoperasikan beberapa lokomotif uap. Lokomotif ini bergantian mengantarkan tebu dari crane ke emplasemen. Perjalanan lokomotif akan melewati jalan raya yang membelah pabrik ini, memberikan hiburan bagi para pengguna jalan.

     Lokomotif ini sedang bersiap menarik belasan lori bermuatan tebu menuju emplasemen.

      Foto ini diambil saat musim giling 2011, sayang sekali lokomotif ini sudah tidak difungsikan sejak musim giling 2012. Seperti Pabrik Gula lainnya, pohon-pohon besar yang tinggi menjulang banyak dijumpai disini, memberikan kesan dramatis untuk latar belakang memotret si lokomotif.